Selasa, 04 Agustus 2009

Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah proses pemindahan dari bentuk permukaan bumi yang lengkung ke suatu bidang datar (AH Robinson).
Proses ini selalu mengakibatkan distorsi pada satu atau beberapa properti peta, misalnya area, skala, bidang, atau arah. Karenanya, ratusan proyeksi telah dibuat untuk menggambarkan elemen peta tertentu secara akurat atau menyesuaikan jenis peta tertentu.
Sumber data peta berasal dari berbagai proyeksi, tergantung pada karakteristik yang dipilih kartografer untuk menggambarkannya secara lebih akurat (dengan memperhatikan karakteristik lain). Pada contoh di atas, proyeksi Mercator akan mempertahankan sudut tegak lurus garis lintang dan garis bujur pada area tersebut yang akan terdistorsi di kutub, sehingga dataran yang ditampilkan lebih besar dari sebenarnya.

1/Lambert Conformal Conic
Sebuah proyeksi ideal untuk garis lintang tengah dan/atau dengan wilayah yang akan dipetakan berorientasi timur-barat. Proyeksi ini sering ditemukan di peta USGS yang dibuat setelah tahun 1957. Skala mendekati akurat pada area tersebut.


2/Oblique Mercator

Proyeksi silinder sama seperti proyeksi Mercator, namun silinder digeser sejajar dengan kawasan yang letaknya miring dan tidak mengikuti sumbu utara-selatan maupun timur-barat. Kawasan yang akan dipetakan biasanya berupa bagian kecil sepanjang garis meridian dan berdekatan secara lateral. Misalnya, proyeksi ini awalnya dibuat untuk memetakan semenanjung Malaysia.

3/Chamberlin Trimetric
Digunakan oleh National Geographic Society untuk memetakan sebagian besar benua. Proyeksi ini merupakan ekuidistan tiga titik yang dirancang untuk mempertahankan jarak antara tiga titik acuan relatif terhadap titik lain.

4/Albers Equal Area Conic
Biasanya digunakan untuk kawasan sempit atau negara yang terbentang dari timur ke barat, namun bukan benua. Mempertahankan sudut antara meridian dan paralel. Berupaya untuk meminimalkan distorsi skala linear dan bidang, namun keduanya kurang tepat. Contoh di sini menunjukkan tampilan proyeksi ini di permukaan bumi.

[equal-area cylindric] proyeksi peta oleh Arno Peters, seorang sejarawan amatir, membuat sebuah peta berdasarkan pada proyeksi ortografis milik James Gall pada tahun 1967 dan mempublikasikannya pada tahun 1973 sebagai "penemuan baru."

Proyeksi peta dunia yang dibuat oleh seorang ahli astronomi dan matematika, bernama Karl/Carl Brandan Mollweide (1774 Р1825) pada tahun 1805.adalah sebuah proyeksi peta dunia yang berbentuk hati, yang dibuat oleh seorang kartografer, dan seorang ahli matematika berkebangsaan Perancis, bernama Oronce Fin̩, atau disebut juga Orontius Finnaeus. Selain proyeksi peta dunia, ia juga membuat sebuah proyeksi peta benua ke 6, yaitu antartika.

proyeksi peta Werner. Ini adalah proyeksi peta tipe equal area berbentuk hati, mirip dengan proyeksi peta milik Finaneus diatas. Proyeksi peta ini kadang-kadang juga disebut proyeksi Stabius-Werner/Stab-Werner. Nama dari proyeksi peta dunia ini, diambil dari nama 2 orang, yaitu Johannes Werner (1466 – 1528), dan versi yang lebih baik dari proyeksi peta ini, dikeluarkan dan dipromosikan oleh Johannes Stabius (Stab) sekitar tahun 1500.



Gambar 1 – Peta Oronteus Finaeus tahun 1532 di belahan bumi selatan Gambar 2 – Oronteus Finaeus menggambar kembali proyeksi modern peta kutub itu
Gambar 3 – Peta modern Antarctica
Peta ini ditemukan di Perpusatakaan Congress, Washington DC di tahun 1960 oleh Charles Hapgood. Bertuliskan “ digambar oleh Oronteus Finaeus tahun 1531”. Hampir sama persis dengan pemetaan Piri Reis, Antarctica ditunjukkan dengan es yang bebas mengalir seperti gsungai, pola pengeringan dan coastline.
Peta Oronteus Finaeus lebih akurat dibanding peta yang lain pada waktu itu. Sesungguhnya, lebih akurat dibanding peta manapun yang dibuat sampai ke tahun 1800.